Rabu, 25 April 2012

Manusia dan Keadilan


Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia.Sedangkan menurut Plato dikatakan adil untuk manusia adalah orang yang mengendalikan diri,dan perasaannya dikendalikan oleh akal.Lain lagi pendapat Socrates yang mengatakan keadilan tercipta bilaman warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.Berdasarkan kesadaran etis,kita diminta untuk tidak hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban,maka sikap dan tindakan kita akan mengarah pada pemerasan dan memperbudak orang lain.
Untuk mewujudkan keadilan sosial,diperinci perbuatan dan sikap yang perlu:
1.     Pebuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2.     Sikap adil terhadap sesama,menjaga keseimbangan antara hak kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3.     Sikap suka memberi pertolongan kepada orang lain yang memerlukan
4.     Sikap suka bekerja keras
5.     Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Ada berbagai macam keadilan:
1.     Keadilan legal atau keadilan moral
2.     Keadilan Distributif
3.     Keadilan Komutatif
4.     Kejujuran
5.     Pemulihan nama baik

Sumber :
Buku IBD Universitas Gunadarma
Di edit oleh penulis

Manusia Dan Penderitaan


Kita telah mambahas tentang manusia di materi sebelumnya.Sekarang kita akan membahas tentang Penderitaan.Penderitaan berasal dari kata derita.Yang merupakan arti dari derita sendiri adalah menahan atau merasa tertekan atau merupakan perasaan yang tidak menyenangkan.
Penderitaan merupakan realita kehidupan manusia.Kategori penderitaan seseorang banyak macam nya.Ada penderitaan yang sangat berat,dan ada juga yang ringan.Cara pola pemikiran manusia berbeda-beda,misalnya: ada seseorang yang menganggap dia sangat menderita akan masalah nya,atau yang di alami nya.Tapi menurut orang lain belum tentu masalah yang dia alami merupakan penderitaan yang sangat berat.
Semua orang pasti pernah mengalami penderitaan.Karena itu realita kehidupan manusia.Allah Swt tidak pernah memberikan cobaan yang sangat berat kepada umatnya.Karena Allah tahu bahwa umatnya mampu menjalani cobaan itu sendiri.
Didalam surat Al Insyiqoq ayat 6 menyatakan bahwa “Manusia ialah makhluk yang hidupnya penuh dengan perjuangan”.Mungkin kalian semua pernah mendengar kalimat ini “Hidup adalah Perjuangan”.itu sama saja dengan arti yang dinyatakan hidup harus berjuang.Dalam arti kata kita senang dan susah satu kepastian akan hidup manusia.
Siksaan merupakan bagian dari penderitaan.Siksaan itu bisa melalui fisik dan batin.Kalau fisik bisa dinyatakan karena pukulan atau menyakiti badan atau jasmani.Sedangkan batin bisa juga dengan tekanan didalam jiwa.Atau sebagai contoh rasa sepi.Kesepian yang dirasakan oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai.Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dapat di alami oleh seseorang.
Contoh penderitaan dalam batin selanjutnya ketakutan.Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin.Bila rasa takut itu berlebih-lebihan yang tidak seharusnya disebut juga dengan phobia.Dan saya pernah membaca buku yang berjudul School Of Fear karya Gitty Daneshvari
Didalam buku itu banyak menjelaskan tentang ketakutan akan sesuatu,seperti;
1.     Mottephobia adalah ketakutan terhadap ngengat
2.     Phasmophobia adalah ketakutan terhadap hantu
3.     Illyingophobia adalah ketakutan terhadap vertigo atau merasa pusing saat memandang kebawah
4.     Agryophobia adalah ketakutan untuk menyeberangi jalan
5.     Ablutophobia adalah ketakutan untuk mencuci atau mandi
6.     Hippopotomonstrosesquippedaliophobia adalah ketakutan terhadap kalimat panjang
7.     Disdakaleinophobia adalah ketakutan untuk pergi ke sekolah
8.     Optophobia adalah ketakutan untuk membuka mata
9.     Cacophobia adalah ketakutan terhadap kejelekan
10.                 Lachanophobia adalah ketakutan terhadap sayur – mayur
11.                 Peladophobia adalah ketakutan terhadap orang-orang botak
12.                 Nomatophobia adalah ketakutan terhadap nama – nama
13.                 Ailurophobia adalah ketakutan terhadap kucing
14.                 Logizomechanophobia adalah ketakutan terhadap komputer
15.                 Osmophobia adalah ketakutan terhadap bebauan
16.                 Helminthophobia adalah ketakutan akan dihuni oleh cacing-cacing
17.                 Mastigophobia adalah ketakutan terhadap hukuman
18.                 Eisoptrophobia adalah ketakutan terhadap melihat diri sendiri di cermin
19.                 Arachibutyrophobia adalah ketakutan akan selai kacang yang menempel di langit – langit mulut
20.                 Atychiphobia adalah ketakutan terhadap kegagalan
21.                 Mnemophobia adalah ketakutan terhadap kenangan
22.                 Somniphobia adalah ketakutan akan tidur
23.                 Autophobia adalah ketakutan akan kesendirian
24.                 Chirophobia adalah ketakutan terhadap tangan – tangan
25.                 Geliophobia adalah ketakutan terhadap tawa
26.                 Heliophobia adalah ketakutan terhadap metahari
27.                 Cynophobia adalah ketakutan terhadap anjing
28.                 Phobophobia adalah ketakutan terhadap fobia - fobia   
Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah:
1.     Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing,sesak napas,demam,nyeri pada lambung
2.     Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas,ketakutan,patah hati,apatis,cemburu,mudah marah

Tahap – tahap gangguan kejiawaan adalah:
1.     Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani
2.     Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif,yaitu mundur atau lari,sehingga cara bertahan dirinya salah.
3.     Kekalutan merupakan titik patah dan yang bersangkutan mengalami gangguan

Sebab – sebab timbulnya kekalutan mental,dapat banyak disebutkan antara lain sebagai barikut:
1.     Kepribadian yang lemah
2.     Terjadianya konflik sosial budaya
3.     Cara pematangan batin
Ada beberapa pengaruh terhadap penderitaan.Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam.Sikap positif mengatasi penderitaan hidup,bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan,melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan,dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.
Bediuzzaman Said Nursi pernah mengatakan bahwa “Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan”. “Putus asa sumber kesesatan”. “Dan kegelapan hati pangkal penderitaan jiwa”.
Sumber:
Buku IBD Universitas Gunadarma
Buku School Of Fear
Diedit oleh penulis

Manusia dan Pandangan Hidup


Pandangan hidup merupakan pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan,pedoman,arahan,atau petunjuk hidup di dunia.Dengan demikian pendangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya.Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam:
1.     Pandanganhidup yang berasal dari agama yaitu pandanganhidup yang mutlak kebenarannya
2.     Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
3.     Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya
Cita-cita merupakan keinginan,harapan,tujuan yang selalu ada dalam pikiran.Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi,maka cita-cita itu disebut angan-angan.Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarang dan waktu.
Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita ditentukan oleh kualitas menusianya.Cara keras dalam mencapai cita-cita merupakan suatu perjuangan hidup yang bila berhasil akan  menjadikan dirinya puas.
Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita,pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghabat.Faktor yang menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar tercapainya suatu cita-cita,sedangkan faktor yang menghambat merupakan kondisi yang merintagi tercapainya suatu cita-cita.
Faktor tingginya cita-cita yang merupakan faktor ketiga dalam mencapai cita-cita.Pada umumnya dilakukan dengan penuh perhitungan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki saat itu serta kondisi yang dilaluinya.
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral,perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan.Manusia merupakan makhluk sosial.Manusia sebagai makhluk Allah swt,diciptakan dan dapat berkembang.
Usaha dan perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita.Kerja keras dapat dilakuakan dengan otak atau ilmu maupun dengan tenaga.
Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan mertabat manusia.Dalam agama pun diperintahkan untuk kerja keras.Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan.Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya.
Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan.Ada 3 aliran filsafat:
1.     Aliran Naturalisme
2.     Aliran Intelektualisme
3.     Aliran Gabungan
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya.Akan tetapi yang terpenting,kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini.Ada pun langkah-langkah itu sebagi berikut:
1.     Mengenal ,merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam mengenal apa itu pandangan hidup
2.     Mengerti,terhadap pandangan hidup iti sendiri
3.     Menhayati,nilai-nilai yang terkandung didalamnya
4.     Meyakini,berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup.
5.     Mengabdi,merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan menyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain.
6.     Mengamankan,mungkin sudah merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan diri pada suatu pandangkan hidup lalu ada orang lain yang mangganggu dan atau manyalahkannya tentu dia tidak menerima dan bahkan cenderung untuk mengadakan perlawanan

Sumbar:
Buku IBD Universitas Gunadarma
Di edit oleh penulis



Kamis, 12 April 2012

Manusia dan Keindahan


Keindahan
Keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu, artik kata keindahan yaitu berasal dari kata indah,artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keidahan identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal.
Apakah keindahan Itu ?
Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya.
Menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualita abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian; yakni
  1. keindahan dalam arti luas
  2. keindahan dalam arti estetis murni
  3. keindahan dalam arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan
Keindahan alam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah dan adap kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi : keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual.
Nilai estetik.
Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai sepertihalnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segaa sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai adalah suatu relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu oleh orang dipercaya terdapa pada sesuatu benda sampai terbukti ketakbenarannya.
Apa sebab manusia menciptakan keindahan ?
  1. Tata nilai yang telah usang
  2. Kemerosotan zaman
  3. Penderitaan Manusia
  4. Keagungan Tuhan
Renungan
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori antara lain : teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologis.
Teori Pengungkapan.
Dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) Beliau antara lain menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan) expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah pegnetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentagn hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images).”
Seorang tokoh lainnya adalah Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni aalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yagn seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan berbagai gerak, garis, warna, suara dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.
Teori Metafisik
Teori seni yang bercotak metafisik  merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dari Platoyang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Paa taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karyu seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari ralita duniawi
Teori Psikologis
Para ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni tiu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Teori lain lagi yaitu teori permainan yang dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757 -1805) dan Herbert Spencer ( 1820 – 1903 ) menurut Schiller, asal seni  adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni merupakan semacam permainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Dalam teori penandaan (signification theory) memandang seni sebagai lambing atau tanda dari perasaan manusia.

Manusia dan Cinta Kasih


Cinta kasih adalah perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Dengan denikian dua kata cinta dan kasih memiliki arti tersendiri. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih bersumber dari cinta yang mendalam. Cinta sendiri member arti memiliki peranan penting dalam suatu kehidupan, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan. Cinta juga bisa diartikan dalam arti lain yaitu pengikat yang kokoh antara manusia dan tuhannya sehingga manusia menyembah tuhan dengan ikhlas, dan mematuhi perintahnya.
Dalam buku seni mencintai karya Erich Fromm bahwa cinta itu memberi, bukan menerima. Dan memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan, dan yang terpenting dalam hal member adalah yang manusiawi. Kalau diamati secara seksama bahwasanya dalam hal cinta sudah sepatutnya kita memberi, memeberi disini maksudnya adalah semua yang ada pada kita dan dia sedang membutuhkan kita maka kita akan selalu ada untuknya. Dengan kata lain saling membutuhkan satu sama lain.
Manusia dalam kehidupannya selalu mempunyai rasa cinta, namun rasa cinta ini banyak dari sebagian orang tidak mendalami akan rasa kasih yang ada dalam cinta itu sendiri, karena rasa cinta saja belum cukup kalau belum dibarengi dengan rasa kasih, karena cinta itu sendiri rasa suka terhadap lawan jenis dan rasa ingin memiliki seutuhnya. Apabila rasa cinta tak dibarengi dengan rasa kasih maka akan timbul rasa cinta sesaat. Karena kasih itu sendiri memiliki arti cinta yang mendalam, dalam artian cinta belum pasti kasih, sedangkan kasih sudah pasti cinta. Rasa suka seseorang inilah yang kita rasakan akan memberikan rasa cinta kasih.
Cinta adalah makna yang tersirat dalam hati, sedangkan kasih makna yang tersurat dalam perbuatan, karena kasih lebih memiliki arti rasa belas kasihan dan rasa ingin melindungi. Dengan adanya kasih cintapun semakin sempurna. Karena kata cinta dan kasih tidak bisa dipisahkan. Rasa saling membutuhkan, rasa saling memiliki, dan rasa saling mengasihi. Semuanya ada pada diri manusia yang memiliki rasa cinta dan kasih.
Semuanya dengan adanya rasa cinta dan kasih didalamnya, maka cinta semakin kekal dalam pencitraannya. Cinta pertama di awal dari Adam dan Hawa, kemudian dilanjutkan oleh Rama dan Sinta, dan cinta itu dibawa mati oleh Romeo dan Juliet. Dengan demikian cinta selalu ada awal dan ada akhir. Namun cinta tak akan pernah musnah.

Sumber: