Peranan Layanan Telematika Dalam Bidang Pendidikan
Di Era abad 21 peranan Dunia teknologi mengalami kemajuan begitu cepat. Perkembangan teknologi informasi yang cepat juga di bidang telematika yang merupakan bagian dunia TI, Kalau kita membahas dunia TI cakupannya sangat luas, mari kita berpikir sejenak di sekitar kita yaitu di dunia pendidikan tentang pengaruh telematika di dunia pendidikan terutama di perguruan tinggi. Hampir semua perguruan tinggi baik negeri dan swasta memanfaatkan teknologi informasi hal ini memang sangat sinergi karena pendidikan mengimplementasikannya. Dengan adanya teknologi informasi terutama telematika sangat membantu proses kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi.
Telematika singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika. Telematika ini sangat berkembang pesat dan sangat bermanfaat dalam pengolahan informasi di segala bidang kehidupan manusia, salah satunya dalam bidang pendidikan. Pada bidang pendidikan ini peran telematika sangat lah berpengaruh besar dalam membantu dunia pendidikan, seperti membuat program pembelajaran secara virtual, membuat buku-buku virtual sehingga lebih praktis untuk dipelajari dan dibawa kemana-mana dan membua pembelajaran lebih menarik.
Perkembangan yang sangat pesat dalam telematika maka munculah berbagai jargon yang berwalan e, mulai dari e-book,e-learning, e-library dan sebagainya. e itu berarti electronic. yang berarti penggunaan teknologi informatika. Membuat pembelajaran lebih Real time, lebih praktis dan lebih murah. Cukup dengan adanya jaringan Internet.
User Layanan Telematika Pendidikan
1. e-Book
e-book atau buku elektronik merupakan berupa buku yang dapat dibuka dengan elektronik melalui komputer. ebook ini biasanya berupa file yang isinya berupa informasi dari sebuah buku dalam bentuk yang ringkas. dengan ebook kita dapat belajar melalui komputer, kita juga dapat menyimpan ebook sebanyak-banyaknya tanpa harus membeli buku.
2. e-Learning
e-learning singkatan dari elektronik learning merupakan cara baru media pembelajaran secara komputerisasi khususnya internet dalam pembelajarannya. e-learning ini tidak selalu menggunakan internet tapi juga ada pembelajaran meltimedia secara ofline. Banyak software e-learning saat ini.
3. e-Library
e-library singkatan dari electronic library merupakan perpustakaan yang sebagian besar bentuk bukunya adalah dalam bentuk format digital dan hanya dapat di akses melalui komputer. perpustakaan tidak seperti perpustakaan pada aslinya tetapi dalan virtual perpustakaan ini menyimpan semua e-book dan kita dapat mengunduhnya secara gratis.
Menurut Miarso (2004) terdapat sejumlah pilihan alternatif pemanfaatan di bidang pendidikan.
a. Perpustakaan Elektronik
Perpustakaan yang biasanya arsip-arsip buku dengan di Bantu dengan teknologi informasi dan internet dapat dengan mudah mengubah konsep perpustakaan yang pasif menjadi agresif dalam berinteraksi dengan penggunanya. Homepage dari The Library of Congress merupakan salah satu perpustakaan yang terbesar di dunia. Saat ini sebagian informasi yang ada di perpustakaan itu dapat di akses melalui internet.
b. Surat Elektronik (email).
Dengan aplikasi sederhana seperti email maka seorang dosen, pengelola, orang tua dan mahasiswa dapat dengan mudah berhubungan. Dalam kegiatan di luar kampus mahasiswa yang menghadapi kesulitan dapat bertanya lewat email.
c. Ensiklopedia.
Sebagian perusahan yang menjajakan ensiklopedia saat ini telah mulai bereksperimen menggunakan CD ROM untuk menampung ensiklopedia sehingga diharapkan ensiklopedia di masa mendatang tidak hanya berisi tulisan dan gambar saja, tapi juga video, audio, tulisan dan gambar, dan bahkan gerakan. Dan data informasi yang terkandung dalam ensklopedia juga telah mulai tersedia di internet. Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan maka data dan informasi yang terkandung dalam ensiklopedi elektronik dapat diperbaharui.
d. Sistem Distribusi Bahan Secara Elektronis ( digital ).
Dengan adanya sistem ini maka keterlambatan serta kekurangan bahan belajar bagi warga belajar yang tinggal di daerah terpencil dapat teratasi. Bagi para guru SD yang mengikuti penyetaraan D2, sarana untuk mengakses program ini tdk menjadi masalah karena mereka dapat menggunakan fasilitas yang dimiliki kantor pos yang menyediakan jasa internet.
e. Tele-edukasi dan Latihan Jarak Jauh dalam Cyber System
Pendidikan dan pelatihan jarak jauh diperlukan untuk memudahkan akses serta pertukaran data, pengalaman dan sumber daya dalam rangka peningkatan mutu dan keterampilan professional dari SDM di Indonesia. Pada gilirannya jaringan ini diharapkan dapat menjangkau serta dapat memobilisasikan potensi masyarakat yang lain, termasuk dalam usaha, dalam rangka pembangunan serta kelangsungan kehidupan ekonomi di Indonesia, baik yang bersifat pendidikan formal maupun nonformal dalam suatu “cyber system”.
f. Pengelolaan Sistem Informasi
Ilmu pengetahuan tersimpan dalam berbagai bentuk dokumen yang sebagian besar tercetak dalam bentuk buku, makalah atau laporan informasi semacam ini kecuali sukar untuk diakses, juga memerlukan tempat penyimpanan yang luas. Beberapa informasi telah disimpan dalam bentuk disket atau CD ROM, namun perlu dikembangkan lebih lanjut sistem agar informasi itu mudah dikomunikasikan. Mirip halnya dengan perpustakaan elektronik, informasi ini sifatnya lebih dinamik (karena memuat hal-hal yang mutakhir) dapat dikelola dalam suatu sistem.
g. Video Teleconference
Keberadaan teknologi ini memungkinkan siswa atau mahasiswa dari seluruh dunia untuk dapat berkenalan, saling mengenal bangsa di dunia. Teknologi ini dapat digunakan sebagai sarana diskusi, simulasi dan dapat digunakan untuk bermain peran pada kegiatan pembelajaran yang berfungsi menumbuhkan kepercayaan diri dan kerjasama yang bersifat sosial.
Sumber: http://anandautama04.blogspot.com/2014/01/peranan-layanan-telematika-dalam-bidang.html
Senin, 17 November 2014
Minggu, 19 Oktober 2014
Salah satu alat Telematika
Disini saya akan membahas
salah satu contoh alat telematika yang sering saya gunakan. Seperti pada
umumnya alat telematika yang biasa digunakan adalah handphone. Mari kita bahas
sejarah pertama kali handphone dibuat. Pencetus inspirasi mengenai telpon
nirkabel pertama yaitu Alexander Graham Bell. Pada awal 1880,Alex melaksanakan
eksperimen telpon tanpa kabel dilaboratoriumnya. Tapi sesudah itu hasil uji
coba itu terlupakan oleh waktu. Baru pada tahun 1920,inspirasi diuji kembali
oleh sebagian inventor. Pada tahun 1922 WW McFarlane, memulai lagi eksperimen
tersebut yakni telpon mobile suatu perangkat telekomunikasi.
Dan seberapa sering saya menggunakan alat komunikasi
ini? Yang pasti sesering mungkin. Pertama kali saya mempunyai handphone yaitu
saat saya SMP dan hingga sekarang. Karena handphone sangat banyak manfaatnya.
Apalagi dizaman sekarang, makin hari alat komunikasi sangat canggih. Dengan
adanya handphone,kita berhubungan dengan jarak yang sangat jauh sekalipun.
Apalagi buat saya yang jauh dari orang tua,bisa berbicara lewat handphone.
Masih banyak fungsi-fungsi yang lain dari kegunaan handphone.
Bayangkan apabila handphone tidak ada dizaman sekarang,
mungkin saat ini kita masih menggunakan surat untuk berkomunikasi antar sesama.Referensi:
http://www.poztmo.com/2012/01/ponsel-pertama-di-dunia.html
Jumat, 10 Oktober 2014
Telematika
Hukum Telematika
Secara alamiah manusia tidak mungkin dilepaskan dari kemajuan teknologi, apalagi dizaman sekarang. Kemajuan teknologi yang bertujuan untuk memudahkan kehidupan. Secara alamiah pula, manusia tidak mungkin dilepaskan dari hukum yang tujuannya adalah menjaga eksistensi keberadaannya.
Bagi manusia, teknologi tanpa disertai dengan hukum akan berakibat pada kekacauan yang pada gilirannya akan merusak kehidupan manusia itu sendiri. Sebaliknya hukum yang semata-mata membatasi kemajuan teknologi akan memasung peradaban manusia. Maka perlu adanya keseimbangan antara hukum dan teknologi. Hukum telematika adalah salah satu kajian bidang hukum dimana hukum dan teknologi sangat erat bersinggungan.
Dan disini saya akan membahas Cyberspace VS Hukum Telematika.
CyberSpace atau dikenal sebagai dunia maya adalah media elektronik dalam jaringan komputer yang banyak dipakai untuk keperluan komunikasi satu arah maupun timbal balik. Sejak perkembangan teknologi informasi yang ditandai dengan perangkat-perangkat pengelolah informasi seperti komputer,maka sistem jaringan komunikasi menjadi infrastruktur bagi teknologi informasi. Konvergensi antara telekomunikasi dan informatika kemudian menghasilkan sebuah media baru atau yang kita kenal sebagai cyberspace. Semua informasi yang merupakan hasil ekspresi pikiran dan gagasan manusia tertuang didalamnya.
Istilah cyberspace pun mulai populer dalam sebuah novel scienci fiction karya William Gibson. Cyberspace itu menggambarkan suatu halusinasi adanya alam lain saat bertemunya teknologi telekomunikasi dengan informasi. Menurut Edmon Makarim SH,Skom,dalam bukunya Hukum Kompilasi Telekmatika,dikemukakan bahwa substansi dari cyberspace sebenarnya adalah keberadaan komunikasi yang dilakukan secara elektronik dalam bentuk visualisasi tatap muka interaktif. kemudian virtual communication ini disadari merupakan virtual reality yang salah diartikan sebagai alam maya, padahal keberadaan dalam sistem elektronik tersebut adalah konkret karena bentuk komunikasi virtual sebenarnya dilakukan dengan cara representasi informasi digital yang bersifat diskrit.
Informasi yang disampaikan melalui dunia maya tidak dilepas virtual reality, akan ada semacan feedback dari virtual reality terhadap virtual communication, misalnya karena merugikan orang lain. Untuk itu ,keberadaannya perlu diselaraskan dengan kehidupan manusia,perlu dibatasi oleh seperangkat peraturan. Namun disisi lain , jangan sampai peraturan tersebut membelenggu kebebasan orang untuk mendapat informasi dan kebebasan orang untuk memberikan pendapat.
Dalam ilmu hukum, istilah cyberspace sering disebut sebagai telematika. jadi hukum yang dikembangkan diberi nama hukum telematika karena lebih menunjukkan suatu sistem elektronik yang lahir dari hasil perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan komunikasi.. Sementara istilah cyberspace lebih menunjukkan halusinasi virtual saja.
Telematika melihat bahwa konvergensi telekomunikasi ,media dan komunikasi sebagai suatu berkembangan dalam teknologi perlu mendapat peraturan-peraturan. Aturan-aturan tersebut sebagai mana layaknya tujuan keberadaan hukum, berguna untuk melakukan pengendalian sosial dimasyarakat, mengharmoniskan interaksi antara manusia dengan manusia yang lain dalam mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, hukum telematika dapat mengendalikan masyarakat dalam menilai arti kebebasan mengemukakan pendapat didunia maya, agar kebebasan mengemukakan pendapat tidak sampai merugikan pihak lain yang tidak bermasalah.
Namun telah disadari oleh banyak kalangan termasuk pakar hukum dan teknologi informasi, bahwa terdapat kesenjangan antara hukun dan teknologi informasi. Hukum selalu tertinggal oleh dinamika teknologi.Perkembangan hukum cenderung memakan waktu lama,mungkin karena sifatnya yang kaku dan birokratis. Sementara dinamikan teknologi berkembang begitu cepat tanpa batas. Ketimpangan ini sering menimbulkan ruang kosong dalam hukum yang dapat menimbulkan kebingungan dalam masyaraskat.
Referensi:
http://www.legalakses.com/cyberspace-vs-hukum-telematika/
http://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_maya
CyberSpace atau dikenal sebagai dunia maya adalah media elektronik dalam jaringan komputer yang banyak dipakai untuk keperluan komunikasi satu arah maupun timbal balik. Sejak perkembangan teknologi informasi yang ditandai dengan perangkat-perangkat pengelolah informasi seperti komputer,maka sistem jaringan komunikasi menjadi infrastruktur bagi teknologi informasi. Konvergensi antara telekomunikasi dan informatika kemudian menghasilkan sebuah media baru atau yang kita kenal sebagai cyberspace. Semua informasi yang merupakan hasil ekspresi pikiran dan gagasan manusia tertuang didalamnya.
Istilah cyberspace pun mulai populer dalam sebuah novel scienci fiction karya William Gibson. Cyberspace itu menggambarkan suatu halusinasi adanya alam lain saat bertemunya teknologi telekomunikasi dengan informasi. Menurut Edmon Makarim SH,Skom,dalam bukunya Hukum Kompilasi Telekmatika,dikemukakan bahwa substansi dari cyberspace sebenarnya adalah keberadaan komunikasi yang dilakukan secara elektronik dalam bentuk visualisasi tatap muka interaktif. kemudian virtual communication ini disadari merupakan virtual reality yang salah diartikan sebagai alam maya, padahal keberadaan dalam sistem elektronik tersebut adalah konkret karena bentuk komunikasi virtual sebenarnya dilakukan dengan cara representasi informasi digital yang bersifat diskrit.
Informasi yang disampaikan melalui dunia maya tidak dilepas virtual reality, akan ada semacan feedback dari virtual reality terhadap virtual communication, misalnya karena merugikan orang lain. Untuk itu ,keberadaannya perlu diselaraskan dengan kehidupan manusia,perlu dibatasi oleh seperangkat peraturan. Namun disisi lain , jangan sampai peraturan tersebut membelenggu kebebasan orang untuk mendapat informasi dan kebebasan orang untuk memberikan pendapat.
Dalam ilmu hukum, istilah cyberspace sering disebut sebagai telematika. jadi hukum yang dikembangkan diberi nama hukum telematika karena lebih menunjukkan suatu sistem elektronik yang lahir dari hasil perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan komunikasi.. Sementara istilah cyberspace lebih menunjukkan halusinasi virtual saja.
Telematika melihat bahwa konvergensi telekomunikasi ,media dan komunikasi sebagai suatu berkembangan dalam teknologi perlu mendapat peraturan-peraturan. Aturan-aturan tersebut sebagai mana layaknya tujuan keberadaan hukum, berguna untuk melakukan pengendalian sosial dimasyarakat, mengharmoniskan interaksi antara manusia dengan manusia yang lain dalam mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, hukum telematika dapat mengendalikan masyarakat dalam menilai arti kebebasan mengemukakan pendapat didunia maya, agar kebebasan mengemukakan pendapat tidak sampai merugikan pihak lain yang tidak bermasalah.
Namun telah disadari oleh banyak kalangan termasuk pakar hukum dan teknologi informasi, bahwa terdapat kesenjangan antara hukun dan teknologi informasi. Hukum selalu tertinggal oleh dinamika teknologi.Perkembangan hukum cenderung memakan waktu lama,mungkin karena sifatnya yang kaku dan birokratis. Sementara dinamikan teknologi berkembang begitu cepat tanpa batas. Ketimpangan ini sering menimbulkan ruang kosong dalam hukum yang dapat menimbulkan kebingungan dalam masyaraskat.
Referensi:
http://www.legalakses.com/cyberspace-vs-hukum-telematika/
http://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_maya
Senin, 07 April 2014
BIBLIOGRAFI
BIBLIOGRAFI
Disini kita akan membahas tentang bibliografi
yang pertama kali kita ketahui adalah apalah arti dari bibliografi?
Bibliografi dari bahasa Yunani “bibliographia”,
secara harfiah "penulisan buku", sebagai sebuah praktik, adalah buku
studi akademis seperti fisik, benda-benda budaya, dalam pengertian ini, juga
dikenal sebagai bibliology dari bahasa Yunani . Secara keseluruhan, bibliografi
tidak peduli dengan isi buku-buku sastra, melainkan lebih kepada
"bookness" buku.
Sebuah bibliografi, produk dari praktik
bibliografi, adalah daftar sistematis buku dan karya-karya lain seperti artikel
jurnal. Bibliografi berkisar dari "karya dikutip" daftar di akhir
buku dan artikel untuk menyelesaikan, publikasi independen. Sebagai karya-karya
yang terpisah, mereka mungkin dalam volume terikat seperti yang ditunjukkan di
sebelah kanan, atau terkomputerisasi database bibliografis. Sebuah katalog
perpustakaan, meskipun tidak disebut sebagai bibliografi, adalah bibliografis
di alam. Bibliografi karya-karya hampir selalu dianggap sebagai sumber tersier.
Bibliografi karya berbeda dalam jumlah detail
tergantung pada tujuan, dan secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori:
enumerative bibliografi (juga disebut compilative, referensi atau sistematis),
yang menghasilkan sebuah gambaran mengenai publikasi dalam kategori tertentu,
dan analitis, atau kritis, bibliografi, yang mempelajari produksi buku. Di masa
lalu, bibliografi sebagian besar terfokus pada buku. Sekarang, kedua kategori
mencakup bibliografi karya-karya tersebut dalam format lain, termasuk rekaman,
film dan video, objek grafis, database, CD-ROM dan website. nsur-Unsur
Bibliografi dan Contoh Penulisannya a. Nama Pengarang, yang dikutip secara
lengkap. b. Judul Buku, termasuk judul tambahannya. c. Data Publikasi:
penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke berapa, nomor jilid buku dan
tebal (jumlah halaman) buku tersebut. d. Untuk sebuah artikel diperlukan pula
judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, atau surat kabar, tanggal dan
tahun.
Penyusunan
Bibliografi
a.
Nama pengarang diurutkan berdasarkan urutan abjad.
b. Jika tidak ada nama pengarang, judul buku
atau artikel yang dimasukkan dalam urutan abjad.
c. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih
dari satu bahan refrensi, untuk refrensi kedua dan seterusnya, nama pengarang
tidak diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketikan.
d. Jarak antara baris dengan baris untuk satu
refrensi adalah satu spasi. Namun, jarak antara pokok dengan pokok lain adalah
dua spasi.
e. Baris pertama dimulai dari margin kiri.
Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak
tiga atau empat ketikan.
Jenis-Jenis
Bibliografi
Jenis bibliografi yang dihasilkan dalam
pembuatan publikasi sekunder akan tergantung pada jenis pustaka yang akan
didaftar. Misalnya akan dibuat daftar yang berasal dari deskripsi katalog buku
yang dimiliki perpustakaan, maka daftar tersebut dapat dinamakan daftar
katalog. Sementara jika daftar yang disusun berdasarkan judul artikel suatu majalah,
maka daftar tersebut dapat disebut daftar isi.
Dari segi
cara penyajian dan uraian deskripsinya, bibliografi dibagi menjadi:
• Bibliogrfi deskriptif: Yaitu bibliografi
yang dilengakapi deskripsi singkat yang didapat dari gambaran fisik yang
tertera atau tertulis dalam bahan pustaka. Seperti judul buku atau majalah,
judul artikel, nama pengarang, data terbitan (impresium), kolasi serta kata
kunci dan abstrak yang tertulis.
• Bibliografi evaluatif: Yaitu bibliografi
yang dilengkapi dengan evaluasi tentang suatu bahan pustaka. Evaluasi ini
biasanya mencakup penilaian terhadap isi suatu bahan pustaka atau artikel.
Cakupan Bibliografi Dari segi cakupanya,
bibliografi dapat dibagi menjadi:
• Bibliografi retrospektif : Yaitu jenis
bibliografi yang mencatat bahan pustaka yang telah diterbitkan pada jaman yang
lampau. Misalnya “Bibliografi sejarah perang Dipenogoro”
• Bibliografi terkini/current : Yaitu jenis
bibliografi yang mencatat terbitan yang sedang atau masih terbit saat ini.
Contohnya Ulrich’s International Periodicals Directory.
•
Bibliografi selektif : Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan tertentu
dengan tujuan tertentu. Misalnya “Buku bacaan terpilih untuk anak usia pra
sekolah”.
•
Bibliografi subjek : Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka atau
artikel pada bidang ilmu dan subjek tertentu. Misalnya “Bibliografi khusus
ternak kelinci”.
•
Biliografi nasional : Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan suatu
negara atau daerah regional tertentu. Contohnya “Bibliografi Nasional
Indonesia”.
Penentuan
cakupan/topik suatu bibliografi ditentukan berdasarkan berbagai pertimbangan
antara lain :
•
Permintaan pengguna
• Topik yang sedang berkembang atau yang
banyak diperlukan saat itu
• Dokumentasi koleksi yang dimiliki
• Mandat instansi
Bagian-bagian
Bibliografi Suatu deskripsi bibliografi biasanya terdiri dari :
∼ Judul : berisi judul artikel atau judul buku yang akan dideskripsikan
∼ Kepengarangan :
berisi nama pengarang perorangan atau pengarang badan korporasi
∼ Sumber : berisi
judul jurnal, judul prosiding, atau judul buku dimana informasi tersebut
berada.
∼ Data terbitan (impresium): berisi data tentang kota terbit, nama terbit, dan
tahun terbit.
∼ Keterangan fisik buku (kolasi), yang berisi halaman lokasi artikel
ditemukan.
∼ Keterangan
informasi, seperti kata kunci dan abstrak.
∼ Keterangan tambahan , seperti lokasi
rak
penyimpanan, kode call number, perpustakaan pemilik bahan pustaka, dan
sebagainya
Manfaat
Bibliografi Pencatatan informasi mengenai koleksi perpustakaan dalam bentuk
bibliografi dilakukan dengan berbagai alasan antara lain:
∼ Jumlah koleksi perpustakaan yang semakin meningkat bentuk dan bidang
kajiannya
∼ Kebutuhan
informasi para pengguna yang semakin beragam dan meningkat jumlahnya
∼ Upaya untuk meningkatkan kualitas
layanan penelusuran informasi yang cepat dan tepat
Oleh karena itu penyusunan suatu daftar
bibliografi mempunyai fungsi utama untuk membantu pemakai mencari dan
menelusuri informasi tertentu. Fungsi lain dari bibliografi adalah sebagai
bagian dari jasa pelayanan perpustakaan kepada pemakai. Dengan menerbitkan
suatu bibliografi, pustakawan dapat menawarkan koleksinya kepada pemakai tanpa
harus mengeluarkan seluruh koleksi yang dimilikinya, serta dapat menjangkau
pengguna yang tinggal jauh dari perpustakaan.
Dengan
demikian maka, bibliografi dapat digunakan sebagai:
∼ Bahan rujukan terhadap koleksi perpustakaan
∼ Daftar koleksi yang dimiliki perpustakaan
∼ Daftar informasi bahan pustaka
mengenai suatu bidang kajian tertentu, dan sebagainya.
Beberapa contoh bibliografi
Referensi dari:
Minggu, 23 Maret 2014
Perbedaan Kutipan dan Catatan Kaki
Sebelum kita masuk ke contoh, sebaiknya kita mengetahui arti dari kutipan dan catatan kaki.
Kutipan adalah pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain, terutama ketika ekspresi dikutip terkenal atau eksplisit dihubungkan dengan kutipan ke sumber aslinya, dan ditandai oleh (diselingi dengan) tanda kutip.
Kutipan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut dalam penulisannya
Kutipan ditulis dengan menggunakan "dua tanda petik",jika kutipan ini merupakan kutipan pertama atau dikutip dari penulisnya.
Jika kutipan itu diambil dari kutipan maka tersebut ditulis dengan menggunakan "satu tanda petik"
Disini saya akan memberikan salah satu contoh kutipan
Dari gambar diatas yang merupakan contoh dari kutipan adalah
"Semoga saja senjata tersebut dapat segera diserahkan,"
Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/bibliografi
Catatan Kaki mempunyai ciri-ciri sebagai berikut dalam penulisannya
Kutipan adalah pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain, terutama ketika ekspresi dikutip terkenal atau eksplisit dihubungkan dengan kutipan ke sumber aslinya, dan ditandai oleh (diselingi dengan) tanda kutip.
Kutipan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut dalam penulisannya
Kutipan ditulis dengan menggunakan "dua tanda petik",jika kutipan ini merupakan kutipan pertama atau dikutip dari penulisnya.
Jika kutipan itu diambil dari kutipan maka tersebut ditulis dengan menggunakan "satu tanda petik"
Disini saya akan memberikan salah satu contoh kutipan
Dari gambar diatas yang merupakan contoh dari kutipan adalah
"Semoga saja senjata tersebut dapat segera diserahkan,"
Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/bibliografi
Catatan Kaki mempunyai ciri-ciri sebagai berikut dalam penulisannya
- Ct belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari teks.
- Catatan kaki diketik berspasi satu.
- Diberi nomor.
- Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari margin kiri.
- Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin kiri).
- Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.
- Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian bawah.
- Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong catatan kaki.
- Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada mengulang-ulang keterangan catatan kaki.
- Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan keterangan op.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan sebelumnya.
- Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel, gunakan loc.cit.
- Untuk keterangan mengenai referensi artikel atau buku tertentu, penulisannya mirip daftar pustaka, tetapi nama pengarang tidak dibalik
Disini saya akan memberikan salah satu contoh kutipan
Dari gambar di atas yang merupakan contoh dari catatan kaki merupakan tulisan yanga ada dalam kotak
Dan perbedaan dari kutipan dan catatan kaki adalah mengambil satu kalimat dari tulisan yang dimana ada didalam tanda kutip,sedangkan catatan kaki merupakan keterangan yang ditulis dibagian bawah pada setiap lembaran didalam sebuah tulisan
Sata mengambil dari beberapa sumber dari :
Langganan:
Postingan (Atom)