Jumat, 25 Oktober 2013

Kutipan Kata-Kata dari Wawancara Vicky Prasetyo dan Zaskia

Gaya Bahasa Absurd Vicky Prasetyo
VIDEO potongan wawancara Vicky sang mantan tunangan Zaskia Gotik, menjadi hiburan baru para netizen. Bagaimana tidak, lelaki yang mengaku doktor ini (lulusan S3) dan pengusaha sukses ternyata memakai kosakata yang tak salah penempatan. Hal ini membuat kita sebagai pendengar merasakan keganjilan luar biasa. Mungkin sosok yang sudah menjadi tersangka penipuan biasa mengecoh para korbannya yang rata-rata (konon) para penyanyi dangdut. Tapi
Arti dan kosakata lain dari bahasa Vicky Prasetyo:
Kontroversi Hati
Arti: Sebuah gejolak dalam hati yang bertentangan, menggambarkan kebimbangan.
Konspirasi Kemakmuran
Arti: Sebuah kondisi di mana kemakmuran menjadi sebuah hal yang hakiki dan sangat diperlukan.
Harmonisisasi
Arti: Proses menuju harmonisasi
Mempertakut
Arti: Membuat jadi lebih takut
Statusisasi Kemakmuran
Arti: Proses penentuan status kemakmuran
Labil Ekonomi
Arti: Suatu kondisi dimana kondisi ekonomi seseorang sedang tidak stabil. 
Namun, terlepas dari semua bentuk ejekkan yang dikarenakan penggunaan kosa kata baru dari Vicky Prasetyo, masih ada orang yang mencoba menafsir isi dari kalimat yang disampaikan oleh mantan tunangan Zaskia Gotik tersebut.
Selaku pemerhati bahasa, sedih rasanya melihat Bapak Prof Vicky Prasetyo menjadi bahan tertawaan sebagian pihak di media sosial yang merasa dirinya sudah ‘tinggi’ tingkat intelektualitas bahasanya.
Sebenarnya apa yang disampaikan oleh Prof Vicky Prasetyo adalah bentuk curahan hatinya mengenai perjalanan hidupnya di usianya yang 29 tahun. Tidak ada maksud dari beliau untuk becanda atau menipu khalayak ramai. Hanya orang yang tidak mengerti saja yang menjadikan ucapan beliau sebagai bahan olok-olok.
Memang sebagai orang yang sejak kemunculannya di media, bahasanya menjadi sesuatu yang terdengar aneh bin ajaib oleh orang disekitarnya terutama oleh awak peliput berita, tetap tidak menghalangi beliau untuk terus melanjutkan pesan-pesan verbal yang penuh dengan rahasia besar. Karena beliau yakin bahwa Prof Toni Blank kualitasnya masih di bawah beliau.
Sebab pesan yang disampaikan oleh Prof Toni Blank masih gampang dipahami dibandingkan dengan pesan-pesan beliau. Oleh karena itu, beliau secara tersirat ingin mengatakan: “I am the number one!”
Tapi sebenarnya apa sih pesan yang ingin beliau sampaikan itu?
Mari kita tafsirkan isi ucapan beliau.
Di usiaku ini, twenty nine my age.
umurku sekarang sudah 29 tahun.
aku masih merindukan apresiasi.
aku masih merindukan penghargaan di [bidang musik].
Karena basically, aku senang music.
karena aku dari awalnya memang senang musik.
walaupun kontroversi hati aku.
meski hatiku sering bertolak belakang.
lebih menyudutkan kepada konspirasi kemakmuran yang kita pilih ya.
dan kebanyakan lebih mementingkan pada zona nyaman yang sudah dipilih dan didapat [daripada bermusik].
Kita belajar, apa ya, harmonisisasi dari hal terkecil sampai terbesar.
kita harusnya belajar untuk sejalan, seirama, seiya sekata antara logika dan hati, dari yang hal terkecil hingga terbesar sekalipun [terutama dalam bermusik].
Aku pikir kita enggak boleh ego terhadap satu kepentingan dan kudeta apa yang kita menjadi keinginan.
Aku pikir kita ngga boleh memperjuangkan satu keinginan saja sehingga melupakan keinginan yang lain [yaitu bermusik].
"Dengan adanya hubungan ini," "bukan mempertakut, bukan mempersuram statusisasi kemakmuran keluarga dia, tapi menjadi confident."
Dengan adanya hubungan ini maka keluarga dia (Zaskia) jangan takut lagi [karir bermusik Zascia menurun], apalagi sampai menganggap masa depan keluarganya menjadi suram [gara-gara menikah dengan saya: Prof Vicky Prasetyo]. Makanya ke depan mereka harus lebih percaya diri lagi.
"Tapi, kita harus bisa mensiasati kecerdasan itu untuk labil ekonomi kita tetap lebih baik dan aku sangat bangga…"
oleh karena itu kita harus menjadi cerdas dalam mengelola ekonomi kita agar ekonomi kita yang boleh jadi tadinya turun kembali naik dan saya sangat bangga sebagai orang cerdas.
Intinya Prof Vicky Prasetyo ingin mengatakan:
Sejujurnya, saya bukanlah musisi, tapi sejak pertunangan dengan Zaskia gairah musik saya menyala kembali. Sehingga keinginan untuk mendapatkan penghargaan di bidang musik seperti yang didapat Zaskia pun kembali muncul. Karena toh pada kenyataannya saya sendiri memiliki dasar di bidang musik. Kalau dia bisa kenapa saya ngga?
Tapi di saat seperti ini pun, hati saya masih tetap ragu, antara bermusik atau tidak?! Sebab saya sendiri sudah mendapatkan ekonomi di atas rata-rata. Sehingga untuk apalagi harus bermusik?
Padahal kita seharusnya tidak boleh ragu-ragu! Bukankah kita sudah belajar untuk menyatukan hati dan pikiran kita sebelum melangkah. Dimulai dari yang terkecil hingga yang terbesar.
Karena kalau sudah melangkah, namun hati dan pikiran belum berjalan yang ada kita hanya mendapatkan keragu-raguan saja. Mana yang seharusnya dipilih, yang ini atau yang itu? Yang itu atau yang ini?! Padahal kedua-duanya sama-sama penting. Ya seperti yang saya alami ini, antara bermusik atau tidak?!
Sekarang saya akan bertunangan dengan Zaskia. Boleh jadi keluarganya di sana khawatir kalau karir Zaskia menurun karena menikah dengan saya. Dan itu bisa jadi karena mereka beranggapan bahwa saya akan mengekangnya, membatasi karirnya, dll. Dan saya katakan, tidak! Karir Zaskia tetap akan cemerlang meski ia menikah dengan saya. Oleh karena itu mereka harus percaya diri dengan hubungan ini.
Tapi apapun itu, kita tetap dituntut untuk harus cerdas diri, pandai-pandai memanage segala sesuatu dengan baik sehingga ekonomi kita yang tadinya jatuh kembali naik. Dan saya sangat bangga bisa menjadi orang cerdas!

Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar